Buku "Science for All Americans" dan film "A Beautiful Mind" adalah dua hal yang berbeda, tetapi keduanya memiliki kaitan dengan ilmu pengetahuan. Dalam artikel ini, admin Simplin mencoba mencari relevansi antara buku (khususnya pada chapter 1) dengan film seperti judul di atas mengenai ilmu pengetahuan. Jangan lupa dibaca sampai selesai ya!
Science for All American (Chapter 1)
Ringkasan Buku Science for All American (Chapter 1)
Dalam buku yang berjudul Science for All
American, Chapter 1 menjelaskan tentang pandangan dunia ilmiah, metode
penyelidikan ilmiah, dan sifat usaha ilmiah. Dimana, pengembangan ilmu
pengetahuan sudah dilakukan sejak lama oleh manusia. Ide itu didapatkan melalui
proses yang mewakili aspek-aspek mendasar dari sifat sains dan cenderung
berbeda dari mode pengetahuan lainnya. seperti pengamatan, eksperimen,
berpikir, dan memvalidasi apa yang dipikirkannya. Hal ini memberikan kemudahan
para generasi selanjutnya dalam mencapai pemahaman yang semakin komprehensif
dan dapat diandalkan.
Berbagai
ilmuwan memiliki keyakinan yang berbeda mengenai keyakinan dan sikap dasar
dalam memandang pekerjaan mereka. Ini memiliki keterkaitan antara pandangan
dunia ilmiah dengan apa yang bisa mereka pelajari tentangnya. Pandangan ilmiah
tersebut dapat dibagi kedalam beberapa hal, seperti:
1. Dunia Bisa Dimengerti
Dalam
science beranggapan bahwa Peristiwa di alam semesta terjadi dalam pola yang
konsisten dan dapat dipahami melalui studi yang cermat dan sistematis. Artinya,
manusia dapat menemukan berbagai pola di alam semesta yang melalui kecerdasan
intelek dan indra yang dimilikinya.
2. Ide Ilmiah dapat berubah
Seiringan
dengan terus berjalannya waktu, perubahan pengetahuan tidak dapat dihindari
karena munculnya ide yang lebih rasional dari ide sebelumnya. Hal ini karena,
Sains merupakan proses menghasilkan pengetahuan, yang mana prosesnya sangat
bergantung pada pengamatan yang cermat dan sistematis terhadap fenomena yang
ingin dipecahkan melalui teori.
3. Pengetahuan Ilmiah Tahan Lama
Kebenaran tidaklah mutlak, itulah gagasan yang dikemukakan oleh para ilmuwan. Dunia ini penuh ketidakpastian, hal itu menjadikan sebuah ketidakpastian bagian dari alam. Walaupun begitu, Sebagian pengetahuan yang berhasil dirumuskan dapat bertahan lama. Bertahannya pengetahuan ilmiah dipengaruhi oleh faktor konstruksi yang kuat, tumbuh lebih tepat, dan diterima secara luas.
Sains
sebagai ilmu pengetahuan ilmiah, memiliki berbagai ciri-ciri tertentu yang
memberinya karakter khusus. Ciri tersebut terdiri dari:
- Sains Menuntut Bukti
- Sains Merupakan Perpaduan Logika dan Imajinasi
- Sains Menjelaskan dan Memprediksi
- Mengidentifikasi dan Menghindari Bias
- Sains Tidak Otoriter
Aktivitas ilmiah adalah salah satu fitur utama dunia kontemporer dan, mungkin lebih dari yang lain, membedakan zaman kita dari abad-abad sebelumnya.
4. Sains Adalah Aktivitas Sosial yang Kompleks
Sebagai
kegiatan sosial, Sains mencerminkan nilai-nilai dan sudut pandang sosial.
Karena sifat sosial ini, penyebaran informasi ilmiah sangat penting untuk
kemajuannya.
5. Sains Diorganisasikan ke dalam Disiplin
Konten dan Dilakukan di Berbagai Institusi
Sains
dianggap sebagai kumpulan dari berbagai bidang ilmiah lainnya, atau disiplin
konten. Mereka memiliki perbedaan dalam banyak hal, seperti sejarah, fenomena
yang dipelajari, teknik dan bahasa yang digunakan, dan jenis hasil yang
diinginkan. Sehubungan dengan tujuan dan filsafat, bagaimanapun, semuanya
sama-sama ilmiah dan bersama-sama membentuk usaha ilmiah yang sama. Beberapa
disiplin tumbuh dan pecah menjadi subdisiplin, yang kemudian menjadi disiplin
dalam haknya sendiri.
Prinsip-Prinsip Etika yang Diterima Secara Umum dalam Perilaku Sains
Kebanyakan
ilmuwan di dunia sudah berperilaku sesuai dengan norma-norma etika sains. Hal
ini membuat sebagian besar ilmuwan tetap berada dalam
batas-batas perilaku profesional yang khas. Namun, tekanan dan pujian sebagai
orang pertama yang mempublikasikan ide atau pengamatan membuat beberapa ilmuwan
menahan informasi atau bahkan memalsukan temuan yang mereka lakukan. Pelanggaran terhadap hakikat sains seperti itu menghambat
sains. Ketika ditemukan, itu sangat dikutuk oleh komunitas ilmiah dan lembaga
yang mendanai penelitian.
Bagian lain dari etika
ilmiah berkaitan dengan kemungkinan bahaya yang dapat timbul dari eksperimen
ilmiah. Etika ilmiah modern mensyaratkan bahwa perhatian harus diberikan pada
kesehatan, kenyamanan, dan kesejahteraan subjek.
Etika sains juga berkaitan dengan kemungkinan efek
berbahaya yang ditimbulkan dari penerapan hasil penelitian. Efek jangka panjang
sains sulit diprediksi, tetapi beberapa gagasan tentang implikasi yang
diharapkan melaui karya ilmiah dapat dipastikan dengan mengetahui siapa yang
tertarik untuk mendanainya. Apakah seorang ilmuwan memilih untuk bekerja pada
penelitian yang berorientasi pada kesejahteraan atau dengan potensi risiko
besar bagi kemanusiaan, seperti senjata nuklir atau perang, dianggap oleh
banyak ilmuwan sebagai masalah etika pribadi, bukan masalah profesional.
Ringkasan Film A Beautiful Mind
Film
ini mencerikan tentang seorang ilmuwan bernama Jhon Nash yang mengidap penyakit
Skizofrenia. Penyakit ini memberikan efek paranoid untuk para orang yang
mengidapnya. Dimana mereka akan selalu berada dalam halusinasi yang mereka buat
sendiri. Namun, kita disini tidak akan membicarakan tentang alur cerita film
tersebut, melainkan meresume apa yang saya dapatkan dari film yang bertajuk A
Beautiful Mind.
Jadi
yang saya dapatkan dari film itu adalah, mengenai sifat ilmu pengetahuan yang
selalu berubah seiring dengan berlangsungnya waktu dan penemuan teori lain.
Penemuan itu bisa didapatkan melaului berbagai hal, bahkan melalui hal yang
tidak disengaja atau tidak dapat kita perkirakan sama sekali. Namun, tidak
semua penemuan baru menjadi sebuah inovatif dalam membangun masa depan. Hal ini
karena tidak adanya variabel yang berkaitan pada kebaharuan ilmu pengetahuan.
Selain
itu, kita juga dapat mengambil suatu pelajaran mengenai sifat seorang ilmuwan.
Dimana, seorang ilmuwan harus memiliki kesabaran yang tinggi, hal ini guna meningkatkan
konsentrasi dan fokus ilmuwan dalam memahami fenomena yang ia teliti. Dengan
demikian, kurangnya kesabaran dan fokus menjadi sebuah hambatan bagi para
ilmuwan. Tidak hanya itu saja, kesombongan juga dapat merusak citra ilmuwan
dalam mencari kebenaran.
Berikutnya,
jika dihadapkan dengan masalah, seorang ilmuwan tidak memikirkan satu atau dua
hal, melainkan memikirkan berbagai kemungkinan yang dapat dilakukan untuk
menyelasaikannya. Karena setiap masalah memiliki berbagai cara yang dapat
digunakan untuk memecahkannya. Namun, hal ini bergantung pada pola pikir
manusianya yang sanggup memikirkan beberapa cara yang mungkin dapat digunakan.
Banyak
yang mengganggap bahwa, ilmuwan merupakan pekerjaan yang menyenangkan,
menemukan hal-hal baru dan terkenal dengan oenemuannya. Akan tetapi, disini
menjelaskan bahwa ilmuwan tidak serta merta menjadi pekerjaan yang
menyenangkan, melainkan pekerjaan yang juga oenuh risiko. Seorang ilmuwan
diharapkan mampu mengembangkan ilmu pengetahuan untuk kesejahteraan orang banyak.
Dalam pengembangannya itu, banyak sekali hal yang harus dipertaruhkan. Bahkan
ilmuwan pun dapat memiliki tugas khusus yang membahayakan diri dan keluarganya,
seperti contohnya dibidang militer dalam memecahkan beberapa kode rahasia.
Dimana hal tersebut banyak diincar oleh para oknum yang tidak bertanggung
jawab, sehingga memberikan ancaman untuk ilmuwan itu sendiri.
Relevansi Buku Science for All American (Chapter 1) dengan Film A Beautiful Mind
Materi
yang disampaikan didalam buku dan intisari pada film diatas memiliki
keterkaitan mengenai beberapa pembahasan, seperti:
1. Sifat Ilmu Pengetahuan
Seperti
yang kita ketahui, ilmu pengetahuan bersifat dinamis yang artinya tidak menetap
atau dapat berubah-ubah. Hal ini bergantung pada penelitian yang dilakukan.
Penelitian cermat dan sistematis akan menghasilkan sebuah teori baru yang dapat
mengembangkan teori lama, atau bahkan menggantikan teori yang sudah ada.
2. Penciptaan Ilmu Pengetahuan
Dimana
ilmu pengetahuan tidak dapat ditemukan secara spontan, tetapi harus melalui
berbagai penelitian yang cermat dan sistematis. Sebelum melakukan penelitian
pasti diperlukan ide yang brilliant untuk dikembangkan. Dimana, ide tersebut
dapat ditemukan melalui berbagai cara, bahkan dengan cara yang kita tidak
pertimbangkan sekalipun.
3. Etika Ilmu Pengetahuan
Hal
ini berkaitan dengan pengimplementasian ilmu pengetahuan terhadap kehidupan.
Dimana seorang ilmuwan akan disuguhkan beberapa pilhan yang terpikirkan oleh
pikirannya. Akankah ilmu pengethuan ini akan digunakan untuk kesejahteraan umat
manusia, atau digunakan untuk mengganggu kemanusiaan yang ada di dunia.
Posting Komentar