Persoalan korupsi merupakan isu yang kompleks dan menantang dalam konsep dan implementasi demokrasi di Indonesia. Korupsi telah menjadi hambatan serius dalam mewujudkan pemerintahan yang transparan, akuntabel, dan berintegritas. Berhubungan dengan persoalan-persoalan yang berkaitan dengan konsep dan implementasi demokrasi Indonesia, Mimin mendapatkan sebuah pertanyaan. Berikut pertanyannya beserta jawabannya:
Pertanyaan:
Indonesia adalah salah satu negara demokrasi terbesar di dunia. Dengan jumlah penduduk lebih dari 265 juta orang, Indonesia menjadi salah satu negara paling demokratis. Namun demikian, pelaksanaan demokrasi di Indonesia selalu menghadapi tantangan. Salah satu tantangan tersebut tampak di dalam kepercayaan rakyat terhadap pemerintah.
Maraknya perilaku korupsi yang dilakukan oleh para anggota eksekutif maupun legislatif membuat kepercayaan rakyat terhadap proses demokrasi menurun. Akibatnya golput menjadi salah satu hambatan di dalam mewujudkan cita-cita demokrasi di Indonesia. Menurut pendapat Anda, strategi apa yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah maraknya sikap golput di dalam proses demokrasi di Indonesia tersebut?
Jawaban:
Pada awalnya publik memang percaya bahwa anggota eksekutif maupun legislatif akan selalu membela rakyat, mendukung rakyat dan memperjuangkan aspirasi rakyat kepada pemerintah melalui janji-janji mereka saat hari kampanye berlangsung, namun kenyataannya saat mereka menjabat banyak rakyat yang belum merasakan peran dan fungsi anggota eksekutif maupun legislatif tersebut. Bahkan, tidak banyak dari anggota mereka ada yang bertindak seperti kriminal dengan mengambil hak yang bukan milikinya. Contohnya seperti kasus yang dijelaskan dalam narasi.
Masalah tersebut sangat mencederai kepercayaan rakyat yang telah mendukung maupun memilihnya. Tentu saja hal tersebut dapat mempengaruhi kegiatan demokasi yang ada di Indonesia. Di mana, rakyat mulai tidak percaya dengan adanya anggota eksekutif maupun legislative, sehingga mereka tidak segan-segan untuk melakukan golput pada setiap pemilu.
Menurut saya, tidak ada strategi tepat yang dapat dilakukan untuk mencegah hal tersebut. Jika memang Indonesia mau terbebas dari tindakan golput, maka mereka yang mempunyai kekuasaan, baik di eksektif maupun legislatif harus senantiasa menjaga kepercayaan masyarakat yang telah diwakilinya. Hal tersebut dilakukan dengan tidak bertindak semena-mena dan mengambil hak yang bukan miliknya. Tidak hanya itu, mereka juga harus menjaga komunikasi dengan masyarakat Indonesia melalui penyampaian aspirasi yang dilakukan oleh masyarakat, lalu memenuhi aspirasi mereka yang sekiranya baik untuk dipenuhi saat itu.
Sumber :
- Iqbal, M. Ali., & Wahyuni P. (2011). Kepercayaan Publik Terhadap DPR dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Forum Ilmiah, 8(2), 83-92.
- Nugorho, K.W., M. Lutfan., Reza A. (2021). Dampak Indeks Korupsi RI Jeblok: Kepercayaan Publik Turun, Ekonomi Terganggu. Diakses melalui https://kumparan.com/kumparannews/dampak-indeks-korupsi-ri-jeblok-kepercayaan-publik-turun-ekonomi-terganggu-1vAQwEheFRs/full.
- Sukoco, Badri M. (2023). Memulihkan Kepercayaan Publik. Diakses melalui https://www.kompas.id/baca/opini/2023/03/23/memulihkan-kepercayaan-publik.
----
Itulah jawaban seputar persoalan-persoalan yang berkaitan dengan konsep dan implementasi demokrasi Indonesia yang sering ditanyakan kepada mahasiswa. Tapi, perlu kalian ingat bahwa jawaban ini tidak bersifat mutlak, sehingga masih memungkinkan terdapat jawaban lainnya yang benar atau bahkan lebih benar dari jawaban ini.
Semoga bermanfaat untuk kalian semua!
Posting Komentar