Efek Rumah Kaca sebagai Penyebab Utama Pemanasan Global dan Berbagai Penyebab Lainnya - Simpulin

 

Di era global ini, isu lingkungan, khususnya pemanasan global, telah menjadi perhatian internasional. Isu pemanasan global sebenarnya sudah ada sejak abad ke-18. Isu ini mulai muncul dengan adanya Revolusi Industri, di mana ketika mesin uap pertama kali ditemukan oleh Thomas Newcomen dan dikembangkan lebih lanjut oleh James Watt. Revolusi Industri juga memancing munculnya penambangan dan penggunaan batubara secara besar-besaran yang pada gilirannya menyebabkan polusi udara dengan skala yang luas. Isu ini awalnya mendapat sedikit perhatian, sampai akhirnya ditemukannya teori "efek rumah kaca" oleh Jean Baptiste Fourier. 

Menurut teori efek rumah kaca, apa yang terjadi di atmosfer mirip dengan apa yang terjadi di dalam rumah kaca. Akibatnya, suhu permukaan rata-rata telah meningkat sebesar 0,74 ± 0,18 ° C selama seratus tahun terakhir. Peningkatan suhu permukaan rata-rata yang terjadi diakibatkan oleh pelepasan gas rumah kaca seperti karbon dioksida, metana, nitrogen peroksida, hidrokarbon terfluorinasi sebagian, hidrokarbon perfluorinasi, dan sulfur heksafluorida ke atosfer, sehingga menyebabkan terjadinya pemanasan global di bumi (Utina, 2015).

Melalui artikel ini, Mimin memperkenalkan kepada kalian mengenai Pemanasan Global (Global Warming) Dan Dampaknya Bagi Lingkungan.


Pemanasan Global

Pemanasan global adalah proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi. Pemanasan global memiliki dampak negatif terhadap lingkungan global. Peningkatan suhu bumi akibat pemanasan global diperkirakan akan menyebabkan perubahan seperti kenaikan permukaan air laut, peningkatan cuaca yang tidak normal, serta perubahan curah hujan dan pola presipitasi. Efek lain dari pemanasan dapat memberikan pengaruh terhadap dunia pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan, serta lebih banyak orang yang terkena penyakit atau meninggal karena stress panas (Pratama & Parinduri, 2019).


Efek Rumah Kaca sebagai Penyebab Utama Pemanasan Global

Pemanasan global disebabkan oleh penetrasi radiasi matahari ke atmosfer bumi, dan sebagian dari sinar ini berubah menjadi energi panas dalam bentuk sinar inframerah, yang diserap oleh udara dan permukaan bumi. Sebagian cahaya inframerah dipantulkan kembali ke atmosfer dan ditangkap oleh gas rumah kaca, sehingga meningkatkan suhu bumi (Utina, 2015). Proses ini disebut efek rumah kaca. Efek rumah kaca tergantung pada jumlah gas rumah kaca di atmosfer, waktu yang dihabiskan di atmosfer, dan kemampuan menyerap energi. Peningkatan gas rumah kaca dapat meningkatkan efek rumah kaca dan menyebabkan pemanasan global. Gas rumah kaca meliputi CO2 (karbon dioksida), H2O (uap air), CH4 (metana), CFC (klorofluorokarbon), dan O3 (ozon).

Sebenarnya, efek rumah kaca diperlukan sebagai sistem makhluk hidup di bumi. Tanpa efek rumah kaca, maka bumi akan seperti planet Mars. Di mana memiliki atmosfer yang cukup tebal untuk mempertahankan panas matahari, sehingga atmosfer akan lebih dingin dan tidak memungkinkan adanya kehidupan atmosfer bumi akan lebih dingin. Namun, jika efek rumah kaca terlalu besar dibandingkan dengan kondisi normal, sistem tersebut bersifat destruktif (Pratama & Parinduri, 2019). Mengingat sebagian besar emisi gas rumah kaca disebabkan oleh aktivitas manusia.

Oleh karena itu, diperlukan upaya atau solusi untuk memerangi pemanasan global dengan mengubah gaya hidup dan perilaku kehidupan masyarakat sehari-hari. Ada beberapa upaya yang dikenal dapat memperlambat bertambahnya efek dari gas rumah kaca, di antaranya :

Pertama, mencegah karbon dioksida dilepas ke atmosfer dengan menyimpan gas tersebut atau komponen karbon-nya di tempat lain. Cara ini disebut carbon sequestration (menghilangkan karbon). 

Kedua, Mengurangi produksi gas rumah kaca. Cara yang paling mudah untuk menghilangkan gas karbon dioksida sebagai penghasil efek rumah kaca di udara adalah dengan mengadakan reboisasi (Pratama & Parinduri, 2019).


Penyebab Pemanasan Global Lainnya

Selain efek rumah kaca, ada beberapa faktor yang juga berkontribusi terhadap pemanasan global. Beberapa di antaranya termasuk:

1. Perubahan penggunaan lahan

Deforestasi atau penggundulan hutan secara besar-besaran dapat menyebabkan peningkatan emisi karbon dioksida (CO2) ke atmosfer. Hutan-hutan berfungsi sebagai penyerap karbon alami, dan ketika hutan-hutan tersebut dihilangkan, karbon yang tersimpan dalam pohon-pohon tersebut dilepaskan ke atmosfer.

2. Polusi udara

Emisi gas-gas pencemar seperti sulfur dioksida (SO2) dan nitrogen dioksida (NO2) dari pembakaran bahan bakar fosil dan industri dapat berkontribusi terhadap pemanasan global. Gas-gas ini, selain menjadi pencemar udara, juga memiliki potensi untuk mempengaruhi perubahan iklim.

3. Penggunaan bahan bakar fosil

Pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam menghasilkan emisi gas rumah kaca seperti CO2 dan metana (CH4). Emisi gas-gas ini meningkatkan konsentrasi mereka di atmosfer dan berkontribusi pada pemanasan global.

4. Perubahan pola pertanian

Praktik-praktik pertanian seperti pembakaran lahan pertanian, penggunaan pupuk sintetis, dan pengelolaan limbah pertanian dapat menyebabkan emisi gas rumah kaca seperti nitrogen oksida (N2O) dan metana. Pertanian intensif dan deforestasi untuk memperluas lahan pertanian juga berperan dalam pemanasan global.

5. Perubahan industri

Aktivitas industri seperti produksi dan penggunaan bahan kimia tertentu, termasuk gas pendingin, yang dikenal sebagai hidrofluorokarbon (HFC) dan perfluorokarbon (PFC), dapat berkontribusi terhadap efek rumah kaca dan pemanasan global.

6. Perubahan albedo

Perubahan albedo permukaan bumi, yaitu reflektivitasnya terhadap sinar matahari, juga dapat mempengaruhi pemanasan global. Misalnya, pencairan es di kutub menyebabkan peningkatan absorbsi panas di daerah tersebut, yang mempercepat pemanasan.

Semua faktor ini berinteraksi dan saling mempengaruhi dalam sistem iklim bumi, yang menghasilkan peningkatan suhu global yang signifikan dan perubahan iklim yang teramati saat ini.


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama