Hallucigenia, Makhluk Purba di Serial Shingeki no Kyojin (Attack on Titan) - Simpulin

Halo sobat Simpulin!

Siapa sobat-sobat disini yang tahu akan serial animasi Shingeki no Kyojin atau lebih dikenal dengan sebutan Inggrisnya, yaitu Attack on Titan. Cerita dari manga tersebut ditulis oleh Hajime Isayama sejak tahun 2009 dan resmi berakhir pada tahun 2021 dengan menghasilkan 139 chapter. Nah, disini Simpulin akan membahas salah satu fakta unik yang ada di dalamya. 

Kalian tahu bagaimana bentukan Titan Rumbling Eren saat memerintahkan titan tembok untuk memusnahkan seluruh umat manusia di luar tembok? Ya, titan tersebut hanya berbentuk tulang yang dilengkapi dengan tulang yang menjulang ke atas seperti antena yang menancap di tiap ruas tulang pungungnya


Jika kita cermati, bentuk tersebut hampir mirip seeokor organisme purbakala yang dikenal dengan nama Hallucigenia. Hallucigenia adalah makhluk laut purba yang hidup di lautan pada masa ledakan Kambrium sekitar 500 juta tahun yang lalu. Fosil Hallucigenia ditemukan pertama kali di Kanada oleh seorang ilmuwan bernama Simon Conway-Morris tahun 1977.

Xiaoya Ma, pimpinan Natural History Museum di London, mengungkapkan bahwa Hallucigenia mencerminkan perkembangan awal jenis peripatus, makhluk dengan tubuh menyerupai cacing yang tidak memiliki tulang punggung.

Hewan itu berukuran sekitar 10 hingga 15 milimeter, dilengkapi 7 pasang kaki tipis dan terdapat organ semacam cakar di satu sisi tubuhnya, sementara di sisi lain terdapat duri-duri yang berguna sebagai pertahanan diri. Bagian kepala Hallucigenia berbentuk sendok dengan dua set gigi, satu melingkar di pinggir rongga mulut, sementara set lainnya berbaris dari kerongkongan menuju ke perut.

Sekarang hewan tersebut dimasukkan ke dalam sebuah pohon keluarga cacing beludru. Hal ini dapat dilihat dari bentuk cakarnya yang aneh, wujudnya yang unik dan kemiripannya dengan siput tetapi berkaki kelabang.

Menurut penulis studi Javier Ortega-Hernandez yang merupakan ahli paleobiologi di University of Cambridge, penemuan ini sangat mengejutkan karena ia harus menulis ulang evolusi sejarah dari laba-laba, serangga dan krustasea. Sebagian besar penelitian genetik telah menemukan bahwa makhluk-makhluk arthropoda ini berkerabat dekat dengan cacing beludru zaman sekarang. Namun, penelitian baru menunjukkan bahwa cacing beludru hanyalah sepupu jauh arthropoda.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama