Perkembangan Peserta Didik: Pengertian dan Faktor yang Mempengaruhinya - Simpulin

Perkembangan Peserta Didik Pada dasarnya perkembangan terdiri dari dua proses, yaitu evolusi dan involusi yang terjadi secara serentak dalam kehidupan manusia. Hal ini menunjukkan bahwa sejak proses pembuahan hingga ajal tiba, manusia tidak pernah dalam keadaan statis. Manusia selalu berubah dan mengalami perubahan. Maka dari itu, perkembangan tidak hanya menjelaskan mengenai kemajuan saja, tetapi juga kemunduran. Artikel ini akan membahas mengenai perkembangan peserta didik, mulai dari definisi hingga faktor pengaruhnya.


Perkembangan Peserta Didik

Hurlock (1980: 2), Perkembangan adalah rangkaian perubahan progesif yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman. Sedangkan menurut Hasan (2006: 13), perkembangan berarti segala perubahan kualitatif dan kuantitatif yang menyertai pertumbuhan dan proses kematangan manusia. Dari penjelasan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa perkembangan adalah bertambahnya kemampuan atau skill yang dimiliki oleh manusia dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dengan pola teratur dan dapat diramalkan sebagai hasil proses pematangan. Selain itu, perkembangan juga menyangkut adanya proses pematangan dari berbagai sel, jaringan, organ, dan sistem organ dalam tubuh manusia yang berkembang dengan menurut caranya, sehingga dapat melaksanakan fungsinya masing-masing.

Di Indonesia, Peserta didik dapat dikatakan dalam beberapa istilah, seperti murid,siswa dan siswi, anak didik, santri dan sebagainya. Sesuai dengan jenjang institusi pendidikan di Indonesia, peserta didik memiliki beberapa kategori diantaranya, Taman Kanak-Kanak (TK) diusia 4-6 tahun, Sekolah Dasar atau Madrasah Ibtidaiyah diusia 6-12 tahun, Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau Madrasah Tsanawiyah (MTs) diusia 13-16 tahun dan Menengah Atas (SMA) atau Madrasah Aliyah (MA) diusia 16-19 tahun. 

Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa peserta didik merupakan suatu individu yang terlibat dalam aktivitas pendidikan, khususnya pada. Dari penjelasan mengenai perkembangan dan peserta didik, dapat kita simpulkan bahwa perkembangan peserta didik merupakan sebuah proses bertambahnya tingkat kematangan pola pikir dan kemampuan atau skill yang dimiliki oleh manusia melalui aktivitas pendidikan formal maupun non-formal. 

Selama terjadinya proses perkembangan peserta didik, ada beberapa ciri perubahan yang mencolok, diantaranya:

1. Perubahan fisik 

  • Perubahannya ditandai dengan bertambahnya tinggi badan, berat badan, dan organ dalam tubuh lainnya misalnya otak, jantung, dan lain sebagainya. 
  • Perubahan proporsi, contohnya perubahan perbandingan antara kepala dan tubuh pada seorang anak.

2. Perubahan mental 

  • Perubahan yang meliputi memori, penalaran, persepsi, emosi, sosial, dan imajinasi. 
  • Perubahan ciri-ciri sikap sosial yang lama berganti menjadi baru, contohnya egosentris yang hilang berganti dengan sikap prososial.

Pada tahapan proses perkembangan, idealnya ada beberapa faktor yang ikut berkontribusi terhadap proses perkembangan peserta didik, diantaranya: 
1. Faktor Internal
a. Kecerdasan 
Kecerdasan peserta didik dapat dipengaruhi oleh gen orang tua mereka. Namun bukan hanya gen saja, melainkan juga kesempatan dan peluang bagi individu/ peserta didik untuk mampu, mendapatkan, atau menampilkan potensinya melalui sekolah dan melakukan sosialisasi serta kesempatan untuk mengekpresikan kapasitasnya dan adanya kesempatan untuk tampil di lingkungan masyarakat. 

b. Bakat 
Khusus Bakat khusus adalah suatu kapasitas yang dimiliki peserta didik. Karena setiap peserta didik memiliki bakat yang berbeda satu dengan yang lainnya, maka bakat khususnya juga berbeda dalam diri setiap peserta didik. Hal itu tergantung dengan bagaimana dan dengan apa mereka mengasah bakat tersebut, sehingga menjadi suatu kemampuan yang bisa diandalkan dalam diri mereka yang jarang orang miliki diusia yang sama dengannya. 

c. Keterkaitan 
Kecerdasan Bakat-Prestasi Dalam kehidupan di sekolah sering kita lihat bahwa peserta didik yang berbakat pada suatu bidang, umumnya prestasi dari beberapa atau semua mata pelajarannya juga tergolong baik, tetapi tidak menutup kemungkinan juga dapat terjadi prestasi pelajaran yang tidak baik. Keunggulan dalam suatu bidang merupakan sebuah hasil interaksi dari bakat yang dibawa sejak lahir dan faktor lingkungan yang menunjang, termasuk minat dan dorongan pribadi.

2. Faktor Eksternal 
a. Kesehatan dan Nutrisi 
Nutrisi dan stimuli yang diberikan dari luar tubuh juga berpengaruh terhadap perkembangan peserta didik. Karena dengan asupan nutrisi dari makanan yang cukup akan memberikan nilai gizi seimbang yang baik untuk perkembangan peserta didik, baik fisik maupun perkembangan pola pikir. Selain itu, akan selalu menjaga imunitas peserta didik dalam melakukan berbagai kegiatan atau aktivitas pendidikan, sehingga mereka tidak mudah terkena penyakit. 

b. Peran Keluarga 
Keluarga memiliki peran yang sangat penting dalam mempengaruhi segala bentuk perkembangan yang terjadi pada anaknya (peserta didik). Hal ini karena keluarga sendiri memiliki berbagai fungsi, seperti fungsi ekonomi, pendidikan, biologis, perlindungan, tempat bersosialisasi, dan religius, serta fungsi rekreatif. Jika seluruh fungsi yang ada dapat berperan sesuai dengan kebutuhannya, maka anak yang terlahir di keluarga tersebut akan dapat menjadi peserta didik yang mencerminkan keunggulan, mulai dari pemikiran, tingkah laku, dan karakteristik yang seharusnnya.

c. Lingkungan 
Lingkungan akan berpengaruh dan berkontribusi terhadap perkembangan kehidupan setiap individu peserta didik. Pada saat ada suatu individu, baik itu masyarakat dilingkungan masyarakat maupun guru di lingkungan sekolah yang memberikan penguatan dan menjelaskan dengan tepat dengan cara yang tepat, secara tidak langsung dapat merubah perilaku maupun sikap peserta didik tersebut dalam menghadapi kehidupan. 

Setiap peserta didik mengalami proses perkembangan pada dirinya yang berlangsung seumur hidup, tetapi perkembangan tersebut tidak bisa disamakan antara satu individu dengan individu lainnya. Namun, dalam beberapa hal ada yang memiliki kesamaan dalam perkembangannya. Manusia memulai hidupnya dari sejak menjadi janin, menjadi bayi, anak-anak, remaja, dewasa, dan tua. Lebih spesifik, peserta didik juga mengalami beberapa proses pendidikan dalam hidupnya mulai dari TK, SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi. Setiap tingkatan akan memberikan dan menghasilkan perkembangan yang berbeda, baik dari segi motorik, kognitif, maupun sosial dan emosional peserta didik.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama